23 Apr 2015

Sinopsis Sensory Couple Episode 6 Part 2

Sinopsis Sensory Couple Episode 6 Part 2



Sinopsis Sensory Couple Episode 6 part 2 dimulai dengan kedatangan moo gak ke gereja tempat ia janjian dengan Dr. chun tetapi ketika ia datang dr. chun tak ada, ia menunggu beberapa lama kemudian ia pulang karena dr. chun tak kunjung datang (padahal ngak tau di udah di apain sama kwon jae hee)

Di Kantor kepolisian inspktur kang tengah mendapat penghargaan untuk konstribusi besarnya atas pencegahan narkoba, setelah penghargaan di baca semua yang ada di ruangan itu bertepuk tangan dan melakukan sesi pemotretan, ia diberikan cuti sehari dan di sarankan oleh kepala untuk menyuruh anggotanya juga beristirahat, kemudian ia diberikan amplop untuk mentraktir anggotanya.

Cho rim mendatangi kantor polisi untuk meminjam baju moo gak, moo gak meyerahkan 2 stell bajunya seragam polisi lama, cho rim sangat berterima kasih karena ia sangat sulit mendapatkannya, moo gak heran karena yang seharusnya yang mendapatkan kostum adalah pekerjaan dari tim pendukung kenapa malah cho rim yang melakukan, cho rim beralasan jika ia hanya menbantu "apakah kita harus berlatih" tanya moo gak,"kau tidak usah mengkhawatirkan itu dulu sekarang" kata cho rim lalu melambaikan tangannya karena akan pergi tetapi inspektur kang muncul, detektif yeh dan Detektif ki langsung memberi selamat pada inspektur kang yang berjalan mengangkat kepalanya dengan tersenyum, moo gak melihat inspektur kang berlari  dan juga memberi selamat inspektur kang mengedipkan matanya sebelah pada moo gak dan mengatakan terima kasih pada inspektur kang (secara yang menyelesaikan masalha itu kan sebenarnya moo gak karena di bantu sama cho rim), Inspektur kang melihat cho rim dan bertanya apakah cho rim datang memberikan selamat juga, cho rim mengatakan tentu saja dan mengatakan selamat. Cho rim lalu berkata pada moo gak kalau ia juga membutuhkan topi dan sepatu, moo gak buru2 masuk ke ruangan untuk mengambil yang diperlukan cho rim dan cho rim mengikutinya dari belakang. 

Inspektur kang bertanya pada detektif ki dan detektif yeh itu bukanlah pertama kali ia mendapatkan penghargaan tetapi apa yang dilakukan mereka di tempat itu, ia bertanya lagi apakah mereka belum pernah mendengar jika mereka memiliki satu hari libur? cheif mengatakan mereka diberi libur, Detektif tersenyum dan bertanta haruskah mereka pergi piknik untuk menghirup udara segar dan makan tenang? inspektur kang berpikir, detekif yeh melanjutkan beratanya berapa banyak yang di dapat inspektur kang di dalam amplop, inspektur kang malah memarahi mereka amplop apa, perekonomian negara sedang menderita dan berkata jika ia akan pulang detektif yeh dan detektif ki lemas mendengar hal itu.


cho rim dan inspektur kang bertabrakan di pintu masuk  semua bsrang2 di tangan cho rim jatuh begitu puala dengan topi milik inspektur kang, cho rim mengambil topi itu kaget melihat ada ampop di dalam topi dan berkata sepertinya inspektur kang salah mengam dan membuka ampolp itu detektif ki berteriak kalau itu uang dari cheif mendengar hal itu moo gak yang sibuk di meja kerjanya langsung berdiri berlari ke tempat detektif ki, inspektur kang menutup matanya karena ketahuan, ia menoleh kepada  cho rim dan gemes pada cho rim, detektif ki berterima kasih pada cho rim dan tertawa bersyukur, moo gak akan menyiapkan mobil dan bertanya bagaiman jika mreka makan ayam organik untuk makan malam, tetektif ki dan detektif yeh setuju dan kembali melihat isi amplop itu, Inspektur kang tertawa dan meminta cho rim untuk bergabung makana malam, cho rim berkata tidak, tidak apa2, tetapi moo gak berbisik kareba cho rim yang menemukan amplop itu maja tidak akan ada makan malam tanpa cho rim, kemudian cho rim berterima kasih. detektif ki beralri dan berkata ia akan mengitung uang itu. 


Mereka sampai di sebuah tempat, ispektur kang turun dari mobil dan berkata bahwa ditempat iu udaranya sangat segar, detektif yeh melihat ayam2 menunjuik sambil bercanda bahwa banyak ayam liar sepertinya bagus jika setengah di goreng dan seengah di beri saus, cho rim berkata pada moo gak bahwa ada sesuatu yang aneh di tempat itu, mereka seperti berada di tempat makanan ringat karena baunya seperti ramen, moo gak tak yakin jika pemilik tempat itu hanya makan ayam, ia yakin jika makan mie ramen dan makanan lain juga, mereka masuk ke dalam salah satu ruangan yang memiliki meja, inspektur kang berkata pada cho rim ayam di tempat itu sangat lezat, cho rim mengatakan terima kasih inspektur, tetapi inspetur berkata cho rim tidak boleh memangginya dengan kata ispektur jika sedang tak bertugas dan cho rim mengerti, detektif yeh bertanya bisakah mereka memanggil sati sama lain dengan sebutan hyung, dan semua yang ada disitu setuju, inspektur kang memuji cho rim karena mudah beradabtasi dan humoris, cho rim berterima kasih dengan gaya genit, sehingga moo gak menegurnya dan itu membuat cho rim cemberut. 


Insepektur kang mengajak mereka bermain Go stop, ia mengacak kartunya lalu mereka akan bertaruh sentilan di dahi satu sentilan per poin, "kita lihat karena hanya orang ketiga yang bisa bermain, kita bisa bermain dalam kelompok aku sendirian saja" kata inspektur kang, setektif yeh mengatakan ia dengan detektif yeh dan otomatis cho rim dengan moo gak, cho rim mengejek moo gak kalau moo gak payah dalam bermain, moo gak protes dan berkata jangan meremehkannya,


 inspektur kang yang menang sehingga mereka berempat mendapat sentilan di dahinya, Detektif ki dan detektif yeh berteriak kesakitan, moo gak yang diberi sentilan berwajah tenang sehingga membuat inspektur kang sedikit heran, cho rim dngan rambut berantakan beriak karena kesakitan. ispektur kang menang lagi sehingga mereka berempat kemabli lagi disentil dahinya. inspektur kang berkata ia jarinya sudah sakit maka akan di ganti dengan pukulan, detektif ki sudah trauma dan menutup matanya. 


Cho rim menyetujuinya tetapi ia mau berganti pemain dan menyuruh moo gak untuk minggir, ia mengikat rambutnya, "terlalu mudah, beri aku kartu, tolong" kata cho rim, cho rim bertanya pada moo gak haruskah mereka lanjut atau stop, moo gak tersenyum mengintruksikan agar terus lanjut, "jika aku maju dan kakak kang memiliki pita biru, maka aku akan kalah", tetapi isnpektur kang melihat kartunya adalah pita merah tersenyum dan berkata co rim  baru dalam permainan ini tentu saja cho rim harus berhenti karena ia memengang pita biru, cho rim melihat aroma yang keluar dari dalam inspektur kang bau dari dalam tubuh inspektur kang semakin kut dekat matanya itu berarti suhu tubuhnya meningkat karena tikat kecemasannya yang lebih tinggi, dan berkata lagi " kakak ki, kau akan menang jika kau memiliki pita merah", detektif ki berkata cho rim bisa berhenti jika ia takut", tetapi cho rim melihat bau kaki yang ada di kaki detektif ki, karena takut maka kaki etektif ki semakin berkeringat, mereka memiliki kartu yang berlawaanan, kartu yang ada di detektif ki adalah pita biru, cho rim memutuskan untuk tetap lanjut, detektif ki mendesah dan inspektur kang camberut,cho rim mnghitung poinya dan menggandakan 3 kali lipat, Detektif ki kesal dan mebuang kartunya dan berkata "panggil polisi, dia penjudi profesional", Moo gak berkata bahwa mereka menghitung poin untuk lawannya jadi 280 poin, karena inspektur kang berkata bahwa 10 poin untuk 1 pukulan maka masinh2 28 pukulan "kakak berikan kepal kalian" kata moo gak sambil mengoyak2kan jari2 tangannya yang mengisyaratkan agar lawan2nya memnebrikan kepala mereka. (hahahahah).

semua mereka tertawa dan berkata bahwa ia handal, moo gak membungkuk dan berkata aku akan me;akukannya kakak,pada inspektur kang, inspektur kang siap dan moo gak mengambil kuda2 ia meniju kepala inspektur kang yang membuat kepala inspektur kang terdorong ke belakang, detektif ki dan yeh membalikan kepala mereka seperti merasakan sakitnya, begitu juga cho rim yang memengang kepalanya, semua yang ada disitu berteriak.. (hahahahhaha)




Inspektur kang mengambil paha dari ayam itu dan berkata itu lezat, detektif ki kesakitan memegang dahinya yang sudah merah, ispektur kang yang menyibak rambutnya sehingga terlihat juga dahinya merah berkata ku pikir aku akan mati! apa kau baik2 saja ia bertanya pada detektif ki, moo gak menita maaf dan menyarankan mereka segera makan, Detektif ki mengomel ia pikir tengkoraknya akan hancur, ia bertanya pada cho rim bagaimana cho rim begitu baik dalam bermain kartu,  "salah satu acara yg pernah dilakukan rombongaku di sebut penjudi profesional jadi aku belajar sedikit dr seniorku" , Detektif yeh mengatakan seharusnya cho rim berkata dari awal karena dahi menjadi malang. menurut inspektur kang itu tak jadi maslah karena mereka bersenang2, dan berkata untuk memakan makanan yang lezat itu, detekitif yeh berkeluh seandaiya letnan yeom bisa bergabung dengan mereka "bukankah letnan yeom menjaga jarak dengan kita?" tanya detektif ki, Inspektur kang menjelaskan jika ada alasan letnan yeom sangat serius, ayah letnan yeom adalah sorang polisi, dan tewa dalam bertugas menangani kasus perampokan ketika letnant yeom masih kecil, semua mereka terkejut dan sedih mendengar itu. 
terlihat letnan yeom sedang mengunjungi makam ayahnya dan memberi bunga 



Inspektur kang tengah sibuk berfoto, detektif ki mengatakan dibutuhkan 20 langkah untuk berjalan dari salah satu ujung bagunan ini ke ujung yang lain, ini adalah tempat yang besar meskipun ruangan di dalamnya kecil, ia ingat novel detektif yang pernah dibacanya "Ruang Rahasia", Detektif yeh heran karena ada ruang rahasia dibalik dinding?" tanyanya dan detektif yeh mengangguk, ia berkata lagi itu adalah trik biasa yang banyak muncul dalam novel2 itu tidak terjadi di kehidupan nyata.

Seorang nenek lewat dengan membwa kerjang yang ditutp dengan kain detektif yeh bermaksud untuk membantu nenek itu tetapi jenek itu menolak, cho rim melihat aroma uang kelur dari dalam keranjang it dan memberitahu moo gak kalau nenek iu sangat kaya, ia tidak melihat banyak pelanggan namun menciumbanyak uang, Detektif ki yang mendengar iu berkata jika cho rim bisa mencium uang katakan kepadanya saham yang akan menjadi tambang emas, detektif yeh menambahkan seperti yang cho rim lihat tempat itu tidak mendpaatkan banyak pelanggan mereka mungkin sulit membayar utang2 mereka, cho rim berkata mungkin bau uang itu tidak berasal dari temopat itu, "apa bau uang, kamu tidak bermain dengan uang sungguhan" kata inspektur kang, moo gak yang berpikir berkata mereka mungkin membutkan bantuan polisi daerah setempat, inspektur kang terkejut, moo gak berpikir tempat itu adalah sebuah rumah judi ilegal, inspektur kang tertawa tidak mungkn ada orang di tempat itu, moo gak berpikr bisa saja ada ruang rahasia seperti yang detektif ki katakan.

Detektif ki, yeh dan moo gak bersiap untuk menjalankan aksinya, mereka menemuka sebuah pintu yang di tutupi lemari, Detektif ki mengintrusikan mereka akan masuk bersama2 dalam hitngan ketiga tetapi moo gak lebih dulu mendorong mereka, sehingga detektif ki dan detektif yeh terjatuh membuat orang yang tengah bermain judi berlarian. semua polisi yang ad di luar besiap2 menangkap semua penjudi, nenek itu juga di ringkus masuk, inspektur kang, detektif yeh dan kang melirik ke moo gak dan cho rim dan menunjukkan jempolnya begitu pula cho rim dan moo gak.


Nenek dan karyawannya sedang berada di dalam ruang interogsi, pria itu beranya pada mereka bagaimana mereka bisa tau, moo gak lalu menjelaskan kronologi, karena hidangan uatama tempat itu seharusnya ayam rebus tetapi ketika mereka sampai disana mereka malah mencium bau ramen, semua penjudi telah memesan ramen untuk menghemat waktu, tetapi ketika mereka memesan ayam rebus, pesanan pemilik menjadi berantakan, saat orang bermain penjudi mulai kehabisan uang dan meminjam pada pemilik restoran.

Moo gak datang menemui cho rim, cho rim yang melihat moo gak sedng menunggunya menyemprot parfum terlebih dahulu sebelum bertemu dengan moo gak, moo gak datang memberikan hadiah yang dititip oleh inspektur kang, moo gak meminta cho rim agar ia tidak lagi berlibat dalam investigasi, ia tidak ingin cho rim melacak aroma yang ada di TKP, cho rim sedih "apa kau tau perasaanku belakang ini?, mata berwarnaku yang aneh tidak bisa kuperlihatkan pada siapapun, mata yang harus ia sembunyikan di balik lensa hitamnya, aku senang membuat yang baik dengan mataku, belakang aku sadar betapa bergunanya mataku", Moo gak menjaelaskan jika itu terlalu berbahaya, cho rim berkata selama moo gak berada di dekatnya maka ia akan terlindungi.


Moo gak mendatangi kantor dr. chun dimana perawaatnya mengatakan jika dr. chun sudah pergi ke senegal menjadi relawan medis, moo gak menelpon dan mengtakan agar melarang keberangkatan dr. chun, detektif ki dan detektif yeh mencari dan menghubungi moo gak berkata tidak ada tanda2 keberangkatan dr. chun meninggalkan korea, moo gak terkejut, moo gak mengunjungi chef kwon untuk menanyakan dr. chun, chef kwon berkata bahwa ia terakhr bertemu w hari yang lalu dan dr. chu akan ke senegal untuk menjadi relawan medis, moo gak berkata jika dr. chun masih di korea ia memang memesan tiket tapi tidak naik pesawat, chef kwon pura2 terkejut. chef kwon mengangkat sebuah kardus dan menunjukkan bahwa dr. chun mengembalikan semua buka yang ia pinjam melalui pos (omg jangan2 itu dos yang ada surat buat oh cho rim).
Mo gak melaor pada letnan yeom, ia berpikir sedikit aneh jika dr. chun mengumumkan ia keluar negeri dan tidak naik mpenerbangannya, demikian pula dengan letnan yeom jika dr. chun mau melarikan diri ia pasti tidak akan mengatakan secara terbuka. 


cho rim meminta tanda tangan pada seorang artis, moo gak menunggunya melihat yang cho rim lakukan, cho rim menunjukkan ttd artis itu dan berkata jika ttd artis itu bisa dibalik, tetapi moo gak tak mau melihat ia mengambil sebuah dus dan melemparkan cuek ke atas meja dan berkata itu bukan barang gratisan, cho rim senang membuka di dus itu dan terkejut melihat pemberian moo gak karena berisi pakaian dalam, moo gak yang awalnya senyum cuek melihat itu lalu buru2 mengambil itu semua dan berkata pemilik toko salah kirim. cho rim mengambil dos itu untuk menelpon pengiriman paket, dia membacakan bentuk barcodenya. moo gak membolak2 balikan tanda tangan artis yang diminyta oleh cho rim. 


cho rim melihat goresan barcode yang ada di tangan para korban, kemudia mencocokkan dngan barcode sebenarnya yang digunakan biasanya. Di ruangan rapat letnan yeom menjelaskan dan menunjukkan di layar barcode pembunuh, pembunuh tidak membuat seakuran barcode yang sebenarnya, mereka menyimpulkan bahwa pembunuh membuat pola tertentu tetapi belum diketahui apa yang di maksud pembunuh, letann yeom kemudian memberi kesempatan pada moo gak, moo gak menjelaskan ketika ia membalik barcodenya secara horizontal maka ia menyadari jika ternyata pembunuh meniru barcode yang dapat digunakan di dalam kehidupan sehari2, "jadi apa kau mengatakan bahwa barcode tersebut bisa digunakan?" tanya inspektur tanga penasaran, Detektif yeh bertanya untuk apa, Moo gak kembali menjelaskan jika ada 13 nomor dalam barcode dan semua dimulai dengan 978 yang digunakan untuk buku selanjutnya 98 berati korea selatan, 86755 menunjukkan perusahaan penerbitan, jadi semuanya mengambbarkan buku dari penerbit tunggal di korea selatan, ISBN (international standard Book Number), "apa yang seperti ini?" tanya detektif ki sambil menunjukkan barcode yang ada di buku.

kwon jae hee membuka pintu, kwon jae hee memasuki sebuah ruangan dengan rak buku yang rapi seperti perpustakaan, ia duduk di sebulah kursi yang memiliki meja, ia membuka laci mejanya dan mengambil sebuah buku.

Detektif yeh bertanya apa maksud nomor identifikasi?, "merekaa menunjukkan urutan publikasi buku ini, urutan publikasu itu cocok dengan urutan pembunuhan" Kata moo gak, mereka semua negri mendengar hal itu, detektf ki berasumsi orang itu adalah psikopat, sedangkan detektif yeh berpikir jika orang itu adalah orang banyak tau tentang buku, Moo gak mengatakan jika korban berikutnya akan memiliki barcode 978898675506. 


dan itu sama dengan kode yang ada di dalam komputer jae hee, yang ia print kemudian ia tempel di belakang dan di samping cover buku itu, setelah ia mebalik buku itu di cover depan buku itu tertulis Chun Baek kyung tanggal lahir beserta dengan kematiannya (emang psikopat si jae hee) (bersambung sinopsis sensory couple episode 7)







0 komentar:

Post a Comment

Copyright © 2014 TAVINO RISA